Setelah sukses film ‘Ayat-Ayat Cinta’ di layar lebar, dengan penonton yang memadati gedung-gedung bioskop di kota-kota besar di tanah air, seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan kota lainnya, hingga tembus 3 juta penonton. Bahkan AAC di tonton presiden, wapres, para menteri maupun wagub Jabar. Tentu angka tersebut dan respon dari para pejabat tuk menonton, menggambarkan suatu fenomena yang membuktikan bahwa film Islami yang dibuat secara profesional masih dikagumi masyarakat di negeri ini, yang mayoritas Umat Muslim. Lewat keberhasilan AAC itulah, kembali novel Kang Abik lainnya berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” (KCB) yang ditulis dalam dua buah novel (dwilogi pembangun jiwa) akan diangkat kembali ke layar lebar.
Dengan rumah produksi Sinemart Pictures milik Leo Sutanto akan mengomandani film fenomenal ini, didampingi sutradara legendaris Chaerul Umam. Adapun penulisan skenario, dipercayakan pada Imam Tantowi bahkan Kang Abik juga akan terlibat di penulisan skenario.
Rencananya film KCB akan mulai syuting pada Agustus 2008. Saat ini pihak SinemaArt masih melakukan casting untuk menentukan siapa yang akan membintangi KCB. Background kota Kairo Mesir diharapkan dapat terwujud di film ini.
Alur kisah “Ketika Cinta Bertasbih” (KCB) dalam novel KCB 1 berkisar pada perjuangan Khairul Azzam yang kuliahnya di Al-Azhar Kairo Mesir tidak beres-beres karena mengorbankan studinya hingga sembilan tahun. Dengan tujuan tuk membiayai hidup adik-adik maupun ibunya di Solo-Kartasura. Lewat jalan wirausaha katering makanan, bakso, tempe di lingkungan KBRI, mahasiswa maupun warga Indonesia di Kairo.
Hingga putri Duta Besar RI di Mesir, Eliana tertarik tuk memesannya. Dari perkenalan pula tumbuh rasa simpati putri Dubes pada Azzam, walo Azzam kurang simpati sebab Eliana belum menampilkan sosok muslimah yang diidamkan Azzam. Ditambah lagi life stylenya cenderung kebarat-baratan. Kisah KCB 1 makin menarik lewat munculnya tokoh Anna, Furqan, teman-teman kost Azzam, maupun tokoh lainnya. Kisahnya memaparkan perjuangan hidup, problematika menamatkan studi maupun percintaan.
Tentu unsur dakwah secara tak menggurui selalu terselip dalam KCB 1 ini. Oleh karenanya KCB1 tak mudah ditebak dalam alur konflik kehidupan Azzam hingga tuntas studinya di Al-Azhar dan dapat kembali ke tanah air.
Untuk artikel paparan KCB 2 yang merupakan lanjutan KCB1 dengan background di Indonesia, tepatnya kota Solo-Kartasura dan sekitarnya, dimana Azzam kembali ke kampung halamannya. Kisah ini telah dipublikasikan beberapa bulan yang lalu, di https://sandimuda.wordpress.com/2007/12/21/dwilogi-pembangun-jiwa-ketika-cinta-bertasbih-2/
Ditambah lagi berita gembira bagi yang ‘sufi’ alias suka film, karena KCB di tahun 2008 ini, rencananya akan diangkat kembali ke layar lebar. So bagi yang belum membaca KCB 1 dan 2 bisa baca dulu ya… sebelum KCB diangkat di layar lebar.
Secara lebih detail tentang KCB ke layar lebar dapat diakses pula :
http://ruangfilm.com/?q=hal/2008/03/20/ketika_cinta_bertasbih_siap_diangkat_ke_layar_lebar
iya neh alhamdulillah, moga pemainnya lebih ship dan jalan ceritanya juga ga terlalu beda dengan novelnya
aku sebenarnya tertarik untuk mengikuti kisah2 itu, walo ada beberapa yang tidak sesuai syariat islam sesuai pemahamanku.Mudah2an para alim ulama kita bisa ikut sedikit mengevaluasi atas beberapa tayangan. Jadi pemahaman ummat pun tambah, ora mung seneng2 nonton film atau beli buku.Thanks
Alhamdulillah saya sudah baca novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, saya sangat suka sekali dengan novel itu, dan setelah mendengar kabar kalo Ketika Cinta Bertasbih juga akan difilmkan seperti AAC saya sangat senang sekali, karena ini adalah kisah Islami yang sangat menyentuh hati dan memberikan banyak inspirasi untuk kebaikan. Semoga film Ketika Cinta Bertasbih bisa cepat ditayangkan paling tidak tahun 2008, dan semoga ke depannya film seperti AAC dan Ketika Cinta Bertasbih bisa mengisi dunia perfilman Indonesia dan Asia Tenggara, menggantikan film2 horor dan cinta semu yang sudah membosankan. Semoga ada oase dan air adri telaga kautsar untuk dunia perfilman Indonesia ke depannya. Semoga sukses dan booming seperti AAC. Ayo,kita sukseskan da’wah lewat entertainment. Semoga Allah selalu memberikan jalan kebaikan kita dan semoga menjamurnya musik2 religi bisa menularkan menjamurnya film2 Islami yang mendidik dan menyejukkan hati… Amin
Allahu Akbar
asalamualaikum mas. semoga semakin bayak lagi film islami ke depannya. kalau dilihat sekarang ini lebih dominan film2 yang fulgar. saya menunggu film ini. semoga lebih bermanfaat untuk anak bangsa kita yang udah haus akan film berbau religius
ass mas,,,
aq blm pernah baca novel KCB,,tp aq sng dgn novel islam yg bisa membangun jiwa,,,^_^
seandainya aja bnyk novel dan film seperti itu,,,
sukses jg yiia mas,,,,
mas,,,da hub ma kang abik???
huuuu… ngga sabar tuk menunggu selesai produksi film KCB ini…
film yang sangat luar biasa 🙂
ane blm baca fren. blum th isinya, di philippine gak ada yg jual hehehe. btw baguslah kll dunia seni kembali menjadi bagian dari media dakwah (setelah sekain lama seakan akan menjd dunia lain), jadi ingat sunan kalijogo dan wali songo dengan Wayang dan kethoprak-nya
Sepertinya kalau sutradaranya Chaerul Umam akan lebih menjanjikan pada kemasan unsur nilai relijinya
Alhamdulillah moga Rahmat Allah senantiasa berlimpah kepada seluruh umat-Nya…. Amin………..
KCB layar lebar……….wow so funtastic……..moga aja ga seperti AAC, membuat sedikit kecewa ………………..
Subhanallah, Allah teramat kaya sehingga membuat seorang Habbiburrahman memiliki kecerdasan dlm menulis novelet pembangun jiwa membuat diri terinspirasi untuk lebih mengenal Sang Pencipta………….
Selamat buat Kang Abik!
Sukses Buat Perfilman Indonesia.
Semoga suatu saat nanti sudah tidak ada lagi film yang mencoba melabeli dirinya dengan Islam akan tetapi banyak hal-hal yang kurang Islami didalamnya (sedikit kritik buat Kang Abik dan kru-nya Hanung Bramantyo).
Ya, semoga aja kasus Ferry Nuril n Rianty yang ….. (gak tega bilangnya) tidak terjadi lagi di film barunya Kang Abik. Soalnya apapun alasannya mereka bukan mahram.
Semoga saja tidak ada kesalahan penyebutan n pengertian lagi mengenai ahlu dzimmah.
Semoga tidak ada lagi pemotongan adegan yang sangat2 penting (tapi malah dianggap memicu konflik); Adegan wartawan Amerika bernama Alice dan Maria seorang Kristen Koptik yang akhirnya masuk Islam. Menurut G, sama saja tidak menghargai karya penulis novelnya, juga seluruh kaum muslimin karena hak mereka untuk mendapatkan informasi yang benar dan pemahaman yang shahih “dirampok” oleh pembuat film tersebut.
Dibalik itu semua, G berharap semoga penyampain Islam yang benar seperti tentang syarat2 Poligami, Sabar, Aturan taaruf, dan Ikhlas tetap seperti demikian. Karena itulah hal yang sesungguhnya benar. Salut buat penulis dan sutrada yang masih dapat mampu tidak mempreteli hal itu.
Semoga, ya G hanya bisa berharap semoga…….
Aslm.
Selamat dan sukses buat kang Abik.
Semoga AAC bisa menjadi pelopor film islami di Indonesia, drpada film horor dan film2 fulgar yg bisa merusak moral bangsa.
Puput uda nonton film AAC, walau lewat bajakannya (soalnya ngga suka masuk bioskop), tp kok ada beberapa bagian yg beda dg novelnya ya, Semoga film KCB nanti ga jauh beda dg novelnya ya..
Wslm.
alhamdulillah saya penggemarnya karya²nya kang abink saya sudah baca KCB 1 & 2 dari tahun kemaren yang kcb 2 nya 🙂
saya sangat antusias untuk menanti film kcbnya yach mungkin beredarnya tahun 2009 kali yach 😀
asal jangan terlalu menyimpang jauh dari alur cerita novel n’ filmnya n’ jangan kelamaan delay untuk lunching filmnya 😀
good luck tuk kang abink n’ khairul umum serta sinemart picture nya 🙂
Assalamu’alaikum
semoga juga yang di ambil bukan hanya kisah cintanya, tapi dakwah nya juga, setuju khan???????????
ntu yang terpenting…..
Wassalam.
komentar apa yach..
yang jls sukses, salut n bangga bgt sm kang abik…buat karya2nya….
klo soal ayat2 cinta…TOP bgt tiada duanya…mslh filmnya..aq mengamati dr segi positifnya azah..aq rasa filmnya bagus juga..yach meski berbeda dgn isi novelnya…klo mslh ttg wartawan n maria yg masuk islam n ga diangkat di film…aq rasa itu wajar…meski iyah…sebagai kaum muslim qt punya hak buat mengangkat itu..cuman aq rasa qt sebagai kaum muslim perlu toleransi juga….krn qt hidup d negara yg bhineka tunggal ika dgn beragam macam agama tentunya…
KCB…wah itu jg udh aq baca..mlah novel ke-2nya aq baca cuma dlm wkt sehari….krn penasran….keren abis jg neh novelnya tp ju2r az aq krg suka dgn endingnya…aq ga begitu suka klo azzam jadinya sm anna…entah knp aq kurang suka dgn tokoh anna..aq mauny azzam itu jadinya sm eliana…eliana yg berubah n solehah….(hehehehe…ky aq penulisnya az)…..tp klo mank trnyata novelnya mo d bkin filmnya juga..wah aq seneng pastinya..n bkln aq tunggu…:D
buat kang abik..keren bgt..mau dunks d ajarin biar bs nulis novel sekeren itu..hehehehe trz..baca novel kang abik itu jd terobsesi sm mesir…pgn bgt jdinya ke sana….hehehehehe..
btw, kang abik itu punya web or blog sendiri ga seh..biar bs komunikasi langsung…he5x klo tau…kasih tau dunks mas andi….:D
tapi kalaw benar to kcb mau di buat film ..wah aq bingung mau nonton ma siapa ya soalnya kemarin juga waktu ayat-ayat cinta beredar di bioskop aq gk punya teman toek nontonya,tapi ya moga aja sukses ya filmnya …..bravo produk dalam negri….heheheehhehehe
Assalamualaikum….
KCB mau diangkat ke layar lebar???….Gak sabar banget pengen liat….tapi mudah2an sih pengerjaannya lebih bagus dibanding AAC…kalau bisa tidak terlalu jauh menyimpang dari intisari novelnya..dan semoga aja….syutingnya kali ini bener2 di mesir…jadi bisa lebih masuk ceritanya…lagian itu salah satu yang saya tunggu2 di AAC..panorama cairo & alexandria..tapi pas nonton….ehh pyramid nya cuma gambar…kuciwa dehhhh….mudah2an dengan kang abik turut terlibat di penulisan skenario…film KCB ini akan lebih menarik dibanding AAC….
wassalam
chicha
sudah tidak diragukan lagi “Ketika Cinta Bertasbih”(KCB) akan masuk dalam angka dan respon terdasyat selanjutnya dari masyarakat di negeri ini, yang mayoritas Umat Muslim setelah keberhasilan “Ayat-Ayat Cinta”(AAC).
“novel Kang Abik dengan rumah produksi Sinemart Pictures milik Leo Sutanto yang akan mengomandani film fenomenal ini, didampingi sutradara legendaris Chaerul Umam. Adapun penulisan skenario, dipercayakan pada Imam Tantowi bahkan Kang Abik juga akan terlibat di penulisan skenario”, ini membuktikan bahwa mereka dan film islamik benar-benar berkualitas dan behasil berada dalam angka besar sehingga dapat respon masyarakat.
“….film dapat dikatakan sukses bila ada penonton….”
…..bila masyarakat menunggu film diangkat ke layar lebar itu bukan sukses lagi, tetapi luar biasa…….
“….hal inilah yang terjadi pada “Ketika Cinta Bertasbih”(KCB)….”
sukses buat team work KCB.
saya tunggu filmnya…….thx
Film2 Indonesia akan lebih maju dan lebih baik jika tema2 dan isi cerita filmnya memberikan nilai positif, makna dan manfaat juga pencerahan. Seperti film ayat2 cinta walaupun masih jauh dari sempurna dalam penggarapannya. Tapi maknanya lumayan nyampe.
Penggarapan Film “Ketika cinta bertasbih” harus lebih bagus lagi dari Ayat-ayat cinta termasuk dalam pemilihan para pemainnya.
Ketika cinta bertasbih layar lebar… Saya tunggu penanyangannya.
Film AAC di tahun dua ribu delapan predikatnya sukses,nah karya novel Habiburahman yang berjudul Ketika cinta bertasbih ( KCB ) di tahun ini pula berbagai perbincangan akan di Filmkan.
Film KCB pasti lebih seru karena dari novelnya juga sampai Dua buku,diantos pisan filmna Aktornya fredy nuril lagi ga apa- apalah and aktrisnya Ratu anisa yang biasa berlangganan di INDOSIAR.
Melihat rumah produksi dan kru yang terlibat semoga film ini akan menjadi lebih sukses lagi. amin
Alhamdulillah…
Mudah2n akan tambah banyak film2 Islami bermunculan di perfilman Indonesia..
dan mudah2n, cerita KCB di film ga akan jauh beda dari yang NOvel.
Sukses buat team KCB..
febby
aq dah baca semua novel karangan kang abik sumpeh deh keren banget…sekarang aq lg koleksi semua buku karangan beliau…aq jg dah nonton film ayat cinta bagus banget….ternyata film islami bisa juga di terima semua kalangan…smg qta semua bisa mengambil hikmah dr ini sma…jls film dengan novel beda krn dengan baca novel qta dah buat film sendiri di kepala qta…. jd wajar klo qta kecewa dgn film AAC…semoga film KCB lbh bagus dari AAC…amien…Aq tunggu film KCBnya……
moga2 aja ceritanya nggak terpotong2 seperti AAC kemarin…, tapi kapan nih kira2nya…
wah… ternyata antusias thd KCB besar juga ya…
Novel KCB 1 &2 Alhamdulillah dah baca, salut banget dengan perjuangan Azzam untuk keluarganya dan studinya… sampe harus jualan tempe…Hebat banget…
Semoga lebih baik lagi dari AAC dan mudah2an untuk ke depannya akan banyak film yang lebih mengedepankan syariat Islam… Amin…!!!
sudah waktunya perfilman di indonesia mengedepankan pesan – pesan moral dalam karya- karyanya. strategi dakwah tidak harus secara formal, lewat film ini juga malahan cukup cepat terangsang dan lebih mengena.
“para ustadz dan ustadzah berbondong2x datang ke bioskop. suatu pengenalan terhadap dunia maksiat apalagi sdh didukung oleh beberapa yang ngaku ulama umat islam indonesia” dikutip dari seorang kepala sekolah SMU swasta di Palembang. memang bagus filmnya walau ada beberapa yang aneh aja dan tidak sesuai dengan mesir kata sahabat gamada yang sedang kuliah di al-azhar. sukses buat kang andri
alhamdulillah…………..
aku setuju bgt klo KBC di angkat ke layar lebar, jd dunia perfilman Indonesia penuh warna yang sejuk bukan zamannya dgn film hantu-hantu g penting!!!!!!!!
wah kynya aku bisa menjadi bagian dari KCB, tak apalah…meskipun cm jd figuran alias numpang lewat, hihihi
Membaca novelnya. KCB1&2 tidak kalah bagusnya dengan AAC. Moga pembuatan film KCB bisa berjalan dengan baik, dan hasilnya lebih memuaskan. Amiiiin.
Blom bc bukunya seh..blom sempet beli, coz lagu jatuh cinta bgt ma Andrea Hirata.
Tapi gw yakin film nya bakal bagus, bakal sukses, coz skrg orang2 dah dahaga bgt ma film kaya’ begini, film yg ada unsur pendidikannya. Kang Abik n Pak Leo jgn khwatir, gw ma temen2 gw dah dipastiin bakal nonton KCB kalo dah tayang. Sukses ya….
Wah kang nulis terus…., kabar apik2 wae kang…., wah untuk KCB yang kedua belum baca nih…., kapan nih kira2 filmnya bakal muncul….
bakalan heboh lagi gak nih ?
nice blog. oya kalo bisa tlg link afsyuhud.blogspot diganti ke fatihsyuhud.com. trims ya. 🙂
Assalamualaikum wr wb…
Film Indonesia???ad apa sich…
Memang tak dipungkkiri bahwa karya-karya kang abik patuut mendapat acungan jempol.Alur critang dapat menyeret pembaca untuk ikut berperan dalam critanya.Ya…setidaknya berangan-angan untuk menjadi tokoh dalam cerita tersebut.
Untuk dijadikan film di Indonesia saya rasa itu ide yang tak buruk namun pembuatanya perlu diresparasi dech…
Why…???Alur dibukunya ajah sangat syar’i banget…penuh dinuansa Islami tapi menengok Film AAC kemaren juhbdari nuansa Islami…bannyak adegan yang gak sepatutnya.Bukankah adegan suami istri yang mereka lakukan gak seharusnya dilakukan karena mereka tetap saja bukan muhrim.Lebih asyik baca ndiri dech bukunya…lebih seru
mesti kebut baca bukunya nih.
boleh aja…tapi tolong jangan plek bukunya ya…
Ketakutan saya justru filmnya anti klimaks karena terlalu diexpose diawal. Mungkin gak yah?
saya sangat terharu dengan akhir kisah “ketika cinta bertasbih”
kisah ini memotifasi saya untuk selalu menjadi hamba Allah yang bertaqwa…
AMIN
ah ya……. bagi cewek2 padang yang jomlo hub saya d 085669090440 / 081363520828
Hudep_k3r3n@yahoo.com
aq gak suka bgt dengan film ato novelny…
Karna terlalu munafik dan gak sesuai dengan smua yg mencakup didalamnya..
Gak nyambung…
asslam…………..
film kcb poko.a film yang pertama kali yang membuat w nagis………… succes tyuzzzzzz